Toilet Umum Yang Higienis Bisa Tangkal Virus Corona
- Kategori Induk: LIFESTYLE & LEISURE
- Diperbarui: Jumat, 13 Maret 2020 09:06
- Ditayangkan: Jumat, 13 Maret 2020 09:06
- Ditulis oleh adminrumahku
- Dilihat: 1042
- 13 Mar
Berkegiatan di tempat umum membutuhkan rasa aman dan nyaman. Namun, wabah Novel Coronaviruses (2019-nCoV) yang tengah menjadi topik perhatian utama masyarakat dunia, telah menimbulkan kekhawatiran yang sangat luar biasa. Data dari Worldsmeter di bulan Maret 2020 menyebutkan bahwa angka kejadian penyakit Novel Coronavirus telah mencapai 118,909 kasus dengan 4,270 kasus kematian di seluruh dunia.
Kekhawatiran ini mendorong Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) bekerja sama dengan TOTO Indonesia, menyelenggarakan kegiatan Gathering Asosiasi Toilet 2020 hari ini (11/03) bertempat di Showroom TOTO Jakarta. Turut hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut Ketua ATI, Naning Adiwoso, Sosiolog, Imam Prasodjo dan Inisiator Jakarta Barrier Free Tourism (IBFT), Faisal Rusdi.
Tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah “Semua Orang Membutuhkan Toilet, Kebutuhan akan toilet yang sehat, bersih dan higienis (Everybody Needs Toilet, The necessity of healthy, clean and hygiene toilet). Naning Adiwoso, Ketua ATI mengatakan, “Pembenahan kualitas toilet di ruang publik, sangat diperlukan. Selain agar lebih bersih dan minim kontaminasi bakteri dan virus, kami juga mendorong agar toilet umum lebih mudah digunakan bagi penyandang disabilitas”.
Toilet tak perlu sekedar rapi, namun juga harus kering dan higienis. Harus kering karena di Indonesia memiliki tingkat kelembapan tinggi. “Sebisa mungkin kurangi titik-titik air, sesedikit mungkin ada genangan air. Air itu sumber kuman, kalau kering nggak akan ada kuman mau di situ,” papar Naning. Itulah sebabnya toilet kering sangat dianjurkan di ruang publik. Saat ini masyarakat Indonesia masih belum terlalu sadar dengan kebersihan toilet. Padahal dengan banyaknya aktivitas buang air di sana, toilet menjadi tempat favorit berkumpulnya kuman.
Terkait dengan penyandang disabilitas, Naning mengatakan bahwa pelan-pelan saat ini pihaknya telah membuat perubahan kualitas toilet di Angkasa Pura, MRT dan LRT, khususnya penyediaan toilet bagi penyandang disabilitas. Meski demikian, Naning mengungkapkan baru sekitar 1%-2% toilet di ruang publik yang memenuhi standar untuk penyandang disabilitas. Saat ini masih banyak fasilitas toilet di SPBU, Mall, maupun stasiun kereta yang belum bisa diakses oleh penyandang disabilitas.
Inisiator Jakarta Barrier Free Tourism, Faisal Rusdi, yang turut hadir dalam acara Gathering ATI tersebut mengungkapkan, “Penyediaan toilet untuk penyandang disabilitas masih sangat minim. Lingkungan yang ada sekarang belum mendukung aktivitas penyandang disabilitas di ruang publik. Walaupun sejauh ini sudah ada inisiatif dari penyedia ruang publik untuk menyediakan toilet yang aksesibel, akan tetapi kenyataannya belum memenuhi 4 azas aksesibilitas yaitu kemudahan, kenyamanan, kemandirian, dan kemudahan.”
Masih sering dijumpai fasilitas toilet khusus bagi pengguna kursi roda yang dibuat terlalu tinggi, yang membuat mereka kesulitan untuk berpindah duduk. Penyediaan toilet aksesibel di transportasi publik seperti kereta antar kota juga masih belum difasilitasi, hal ini mengakibatkan para penyandang disabilitas terpaksa harus menahan haus untuk tidak minum beberapa jam agar tidak ada kebutuhan ke toilet. Kondisi ini pada akhirnya akan memicu munculnya gangguan lain terhadap mereka.
Toilet yang tidak higienis berpotensi menjadi sumber kontaminasi kuman penyebab penyakit sepertu diare, tifus muntaber, termasuk Corona. Oleh karena itu penting bagi kita semua menjaga kebersihan dan higienitas toilet untuk mengurangi risiko penyakit.
Dalam acara gathering ATI yang berlangsung di showroom TOTO, Naning yang didampingi oleh Marketing Manager PT Surya Toto Indonesia, Antonius Rudianto berkesempatan memperlihatkan contoh-contoh toilet yang higienis dan ideal bagi penyandang disabilitas.
Marketing Manager PT Surya Toto Indonesia, Antonius Rudianto mengatakan, “Bagi Toto Indonesia kegiatan gathering ini merupakan edukasi yang bermanfaat untuk mengajak banyak pihak peduli akan toilet umum yang bersih, aman dan higienis. Kami sangat mengapresiasi dan mendukung aktivitas yang diprakarsai oleh ATI ini, karena pada kenyataannya begitu banyak isu pokok permasalahan aksesibilitas sanitasi dan kebersihan yang perlu ditanggulangi, dan hal ini juga merupakan tanggung jawab kita bersama.”