Gelar RUPST, Pendapatan dan Laba Bersih Pollux Properti Indonesia 2018 Melonjak 100%
- Kategori Induk: LIFESTYLE & LEISURE
- Diperbarui: Jumat, 21 Jun 2019 08:36
- Ditayangkan: Jumat, 21 Jun 2019 08:33
- Ditulis oleh adminrumahku
- Dilihat: 1109
- 21 Jun
Setelah resmi menjadi perusahaan go public dan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 11 Juli 2018 lalu, PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL), anak usaha dari Pollux Group International menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2018. Acara yang digelar di Ballroom Four Season Hotel, Capital Place, Jakarta tersebut merupakan RUPST pertama yang dilakukan Perseroan Dalam RUPST hari ini, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
Presiden Komisaris PT Pollux Properti Indonesia Tbk., Mr. Po Sun Kok menuturkan, Perseroan cukup optimis akan kinerja tahun 2019, terlebih setelah meningkatnya marketing sales dalam dua tahun terakhir. Menurut Po Sun Kok, memang tidak mudah untuk bisa merebut pasar kalau tidak dibarengi dengan strategi marketing yang baik. Hal ini lah yang menjadi fokus pihaknya selama ini, yaitu dengan mengeluarkan produk yang berbeda dengan pesaing dan lebih berupaya untuk menciptakan produk properti yang berkualitas dan memberikan added value, namun masih dengan harga yang relatif terjangkau.
“Di tahun 2019, kami masih memfokuskan pada penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan, melakukan persiapan untuk proyek dalam portofolio dan melihat potensi proyek baru untuk pengembangan usaha,” ujar Po Sun Kok dalam acara public expose bersama sejumlah media usai menggelar RUPST. Dirinya juga menuturkan, hampir seluruh proyek Pollux Properti Indonesia saat ini mengusung konsep mega superblok yang merangkum berbagai sub sektor properti seperti residensial, perkantoran, pusat perbelanjaan hingga rumah sakit.
Selain itu, POLL juga berniat mengerek pendapatan berulang atau recurring income dari beberapa proyek diantaranya dua proyek mal di Cikarang dan Batam tahun ini. "Kami ingin kontribusi dari recurring income bisa tumbuh dan berada di kisaran 20%-30%. Sementara, untuk jangka panjang, Perseroan menargetkan porsi recurring income hingga bisa mencapai 50%. Perseroan sendiri saat ini memiliki cadangan lahan premium di beberapa lokasi seperti di CBD Jakarta dengan luas 1,3 hektar dan beberapa lokasi di Jawa Barat seluas 66,1 hektar," jelas Dr. Nico Po optimis.
Selain meluncurkan produk baru, perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari Rp15,39 triliun (31 Desember 2018) ini juga terus menggenjot pembangunan agar penyelesaiannya bisa tepat waktu, sebagai salah satu langkah meningkatkan penjualan. Hingga kuartal pertama tahun 2019, misalnya. Sejumlah proyek telah berhasil dirampungkan beberapa pembangunannya, seperti tower A1 dan A2 Meisterstadt Batam, mall Chadstone Cikarang serta Gangnam District Bekasi yang siap untuk pekerjaan Sub Structure dan Upper structure. Tak kurang, sebesar Rp1,7 triliun dana segar telah dipersiapkan Perseroan untuk belanja modal (Capex) hingga akhir tahun 2019.
Kinerja Cemerlang POLI
Selain PT Pollux Properti Indonesia Tbk., anak usaha Pollux Group International lainnya yaitu PT Pollux Investasi Internasional Tbk. (POLI) juga melangsungkan RUPST untuk tahun buku 2018 di Four Season Hotel, Jakarta. POLI sendiri bergerak dalam bidang properti dan real estate dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Januari 2019 lalu. Dalam IPO-nya, POLI melepas 402.105 juta saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor. Saat itu, POLI berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp657,44 miliar yang digunakan untuk pengembangan usaha dan modal kerja.
Dalam RUPST perdananya, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
Sepanjang 2018, POLI mencatatkan pendapatan sebesar Rp408,60 miliar, naik dari Rp367,46 miliar pada 2017. Kontributor terbesar untuk pendapatan POLI bersumber dari mal yang berlokasi di Semarang, dengan kontribusi sebesar Rp182,26 miliar, naik dari Rp166,30 miliar pada 2017, dan diikuti hotel Rp135,05 miliar, tumbuh dari Rp 121,71 miliar pada 2017, pengembangan Rp84,67 miliar, naik dari Rp 75,52 miliar, serta administrator yang berkontribusi Rp6,61 miliar atau naik dari Rp3,92 miliar. Adapun, laba tahun ini tercatat Rp72,23 miliar, tumbuh 10,67% dari Rp 65,62 miliar.